jpnn.com - Anggota DPD RI periode 2019-2024 Abdul Rachman Thaha (ART) meminta Presiden Prabowo Subianto belajar dari penanganan kasus Pulau Rempang dalam mengatasi masalah tambang nikel di Raja Ampat.
Menurut dia, Presiden Prabowo semestinya tidak mengandalkan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam menangani persoalan tambang di Raja Ampat.
Sekjen Laskar Merah Putih (LMP) Abdul Rachman Thaha a.k.a ART. Foto: koleksi pribadi
"Presiden Prabowo semestinya tidak mengirim, apalagi mengandalkan Menteri Bahlil untuk mengatasi masalah Raja Ampat," kata ART melalui keterangan tertulis, Senin (9/6/2025).
ART mengungkit ketika ramai penolakan rakyat terhadap proyek Rempang Eco City, di Pulau Rempang, Batam, rezim Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) mengutus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, tetapi masalahnya tak selesai.
Sepulang dari sana, lanjutnya, Bahlil mengklaim masyarakat Rempang pada akhirnya bisa menerima rencana proyek tersebut. "Namun terbukti, perkataan Bahlil hanya bualan belaka," ucapnya.
Dia menyebut suhu di Rempang ketika itu terus membara, masyarakat tidak putus-putusnya melakukan aksi penolakan terhadap rencana proyek di kampung halaman mereka.
Nah, sekarang terulang lagi. Masyarakat Raja Ampat bahkan di luar Raja Ampat menjerit, memprotes pertambangan nikel yang merusak lingkungan. Lalu Bahlil datang ke sana. 'Hasil'-nya, Bahlil disambut bak tukang sulap.