jpnn.com - PALEMBANG - Sebanyak 36 kaca jendela di sepuluh ruangan kelas SMPN 46 Palembang pecah diduga dilakukan sekelompok pelaku.
Kepala SMPN 46 Palembang Tugiyo mengatakan bahwa sebelum memecahkan kaca, para pelaku terlebih dahulu merusak salah satu kamera CCTV yang ada di ruang kelas belakang sehingga tak ada rekaman para pelaku masuk dan keluar sekolah.
"Aksi teror ini sudah dua kali terjadi, pertama 28 April dan 10 Mei 2025. Dengan jumlah ruangan yang kacanya dipecahkan sekitar sepuluh kelas," tutur Tugiyo pada Senin (26/5).
Tugiyo memperkirakan pelaku berjumlah dua orang.
"Namun, yang menjadi masalah, masuk dan keluarnya masih tanda tanya, tetapi secara logika CCTV yang di kelas bagian belakang dirusak, sampai putus. Kemungkinan besar (pelaku) masuk dari belakang karena waktu dia masuk dan keluar sama sekali tidak terekam tahu-tahu sudah di depan kelas," ujar Tugiyo.
Menurut dia pelaku juga sepertinya sudah merencanakan untuk memecahkan sejumlah kaca. Sebab, alat yang digunakan adalah martil.
"Kami menduga sepertinya sudah dipersiapkan sebelumnya. Satu yang memecahkan kaca, yang satunya lagi hanya berdiri di belakangnya saja," ujar Tugiyo.
Dia menuturkan, selama ini tidak ada permasalahan sebelum aksi pecah kaca tersebut.