jpnn.com, JAKARTA - Istilah RON atau nilai oktan dalam bahan bakar minyak (BBM) ramai diperbincangkan masyarakat beberapa waktu lalu.
RON atau Research Octane Number melekat pada setiap jenis bensin di Indonesia, dengan nilai yang berbeda-beda.
Nilai oktan sangat penting dipahami oleh pengguna kendaraan, karena berpengaruh pada proses pembakaran mesin motor.
Oleh karena itu, Pakar BBM dari Institut Teknologi Bandung, Dr. Tri Yuswidjajanto Zaenuri bersama otohub melakukan pengukuran RON menggunakan alat Oktis-2 pada Maret lalu.
Sejatinya, pengukuran RON tidak hanya mengandalkan alat Oktis-2, tetapi juga mesin Coordinating Fuel Research (CFR).
Menurut Tri, untuk pengukuran yang lebih akurat memang sebaiknya menggunakan CFR Engine.
“Definisi RON sendiri adalah ketahanan bahan bakar terhadap pembakaran spontan di bawah tekanan dan temperatur tinggi (detonasi). Guna mendapatkan hasil akurat, pengujian harus dilakukan menggunakan CFR Engine pada 600 rpm,” jelas Dr. Tri dalam keterangannya, Kamis (10/4).
Sebanyak 12 sampel bensin dengan kadar RON 90, 92, 95, dan 98 dari berbagai SPBU di Jakarta, diuji menggunakan dua alat ukur Oktis-2.