jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan, penempatan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun ke lima bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mampu mendorong pertumbuhan kredit hingga 10 persen pada akhir 2025.
Adapun, per Agustus 2025, penyaluran kredit perbankan tercatat sebesar Rp 8.075 triliun atau tumbuh 7,56 persen secara tahunan (yoy).
"Dampaknya bagi pertumbuhan kredit, kami harapkan kalau di Agustus masih 7 persen, ini kami harap di akhir tahun bisa menuju 10 persen," kata dia dikutip Jumat (17/10).
Febrio memaparkan per 9 Oktober 2025 realisasi penggunaan dana kelima Bank Himbara tersebut sudah melampaui 50 persen.
Febrio menjelaskan, untuk Bank Mandiri telah menggunakan dana tersebut sebanyak 75 persen, Bank Rakyat Indonesia (BRI) 62 persen.
Kemudian Bank Negara Indonesia (BNI) dana yang telah disalurkan sebanyak 50 persen, selanjutnya Ban Tabungan Negara (BTN) 19 persen, dan Bank Syariah Indonesia (BSI) sebesar 55 persen.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bank-bank Himbara juga mulai bersiap mengajukan tambahan dana meski belum ada proposal resmi.
Selain itu, sejumlah bank pembangunan daerah (BPD) juga menunjukkan minat terhadap penempatan dana pemerintah tersebut.