jpnn.com, JAKARTA - Memasuki usia ke-28, Habitat for Humanity Indonesia (HFHI) terus menunjukkan kiprah yang makin luas dalam membangun kehidupan yang lebih layak bagi masyarakat Indonesia.
Sejak berdiri pada 1997 dan berafiliasi dengan Habitat for Humanity International, organisasi nirlaba global yang hadir di lebih dari 70 negara, HFHI telah membantu puluhan ribu keluarga melalui pembangunan rumah layak, tanggap bencana, pemberdayaan ekonomi, hingga kolaborasi kreatif di bidang seni dan olahraga.
Saat ini HFHI menjalankan berbagai program strategis yang memperkuat dampak sosialnya di berbagai daerah.
Di Gresik, program Home Equal 2025-2026 berfokus pada pembangunan rumah layak, pelatihan hidup sehat, dan penguatan komunitas bagi keluarga berpenghasilan rendah, termasuk perempuan kepala keluarga dan penyandang disabilitas.
Di Cilegon, HFHI bekerja sama dengan POSCO melalui program Echo Village 2025, yang mengembangkan rumah ramah lingkungan dan pelatihan ketangguhan bencana.
Selain itu, HFHI memperluas akses ekonomi melalui bursa kerja sektor konstruksi di Tangerang, mendorong kemandirian dan ketahanan komunitas secara berkelanjutan.
“Kami percaya setiap orang berhak memiliki tempat tinggal yang layak dan aman. Selama lebih dari dua dekade, Habitat for Humanity Indonesia tidak hanya membangun rumah, tetapi juga harapan, kemandirian, dan solidaritas sosial melalui kolaborasi dengan berbagai pihak,” ujar Rene I. Widjaja, Chairman Board of Trustees Habitat for Humanity Indonesia.
Dalam lima tahun terakhir, HFHI menunjukkan ketangguhannya dalam merespons berbagai situasi kemanusiaan. Saat pandemi COVID-19, HFHI meluncurkan Program Tempat Singgah Pejuang Medis (2020–2021) yang menyediakan hunian sementara bagi tenaga medis.

1 week ago
8




















































