jpnn.com, JAKARTA - Kemadatnya lalu lintas menuju Pelabuhan Tanjung Priok terjadi akibat antrean panjang truk peti kemas yang hendak masuk.
Polres Tanjung Priok bersama Ditlantas Polda Metro bekerja keras mengatur arus kendaraan demi mengurangi kemacetan.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Martuasah Tobing menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pelindo dan KSOP setempat untuk mencari solusi. Hasilnya, disepakati pembukaan gratis gate pass pelabuhan guna memperlancar arus kendaraan dari arah Cilincing-Kalibaru.
"Kami juga menambah personel keamanan di setiap line gate in, total ada 5 gate, untuk mempercepat proses bongkar muat kendaraan," kata Martuasah dalam keterangan tertulis, Kamis (17/4).
Menurut Martuasah, penambahan operator alat berat bongkar muat turut dilakukan. Polres juga berkoordinasi dengan Satlantas Polres Metro Jakarta Utara untuk pengaturan dan rekayasa lalu lintas.
Pihaknya telah memanggil manajemen NPCT1 dan MTI Pelindo, menghasilkan kesepakatan pembukaan seluruh 7 Gate Common Area PT. MTI dengan sistem satu arah. Sebanyak 26 unit alat berat (RTG) NPCT-1 difungsikan maksimal untuk mempercepat bongkar muat. NPCT1 juga membuka 5 pintu terminal area dan menerapkan rekayasa contra flow di SAR.
Martuasah menambahkan, seluruh personel Polres Pelabuhan Tanjung Priok dikerahkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Salah satu upaya berupa pembagian makanan dan minuman kepada sopir truk yang terjebak antrean.
"Kondisi ini tentu membuat sopir truk lelah dan lapar. Kami berupaya agar mereka tetap standby di kendaraan dengan menyuplai makanan dan minuman. Ini untuk meminimalisir mereka meninggalkan truk, yang bisa memperlambat arus lalu lintas," ujar Martuasah. (tan/jpnn)