jpnn.com - PALEMBANG - Harga ayam di sejumlah pasar di Kota Palembang, Sumatera Selatan, turun. Seperti di Pasar KM 5 Palembang, harga ayam yang sebelumnya Rp 18 ribu per kilogram, turun menjadi Rp 14 ribu per kg.
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Selatan (DKPP Sumsel) mengungkap penyebab turunnya harga ayam tersebut.
"Penurunan harga ayam ini karena telat panen dari peternak pada saat 10 hari libur Lebaran, sehingga ayam kelebihan bobot dan tidak dapat diserap ketika panen," ujar Kepala DKKP Sumsel Ruzuan Effendi, Selasa (22/4).
Menurut Ruzuan, kelebihan bobot ayam itu tidak dapat dijadikan produk ayam beku. Sebab, standar berat dari ayam beku ialah 900 gram hingga satu kilogram.
"Ayam ini kalau 35 hari saja bobotnya sudah 2,3 kilogram. Apalagi kalau ditambah libur 10 hari, berapa bobotnya? Pasti akan menambah besar dan itu memengaruhi harga," ungkap Ruzuan.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa penurunan harga ayam tidak hanya terjadi di Sumsel, tetapi beberapa daerah lain juga mengalami hal yang sama.
Oleh sebab itu, kata dia, pemerintah juga telah mengadakan rapat koordinasi sektor perunggasan nasional tahun 2025.
"Hasil rapat itu disampaikan, faktor penyebab penurunan harga itu, antara lain, melemahnya daya beli masyarakat, sementara produksi anak ayam berumur sehari (Day Old Chick Final Stock/DOC FS) terus meningkat tidak diikuti upaya pengendalian yang signifikan," kata Ruzuan. (mcr35/jpnn)