jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Batang, dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana membangun Stasiun Batang, guna mendukung angkutan logistik terpadu dan aglomerasi transportasi penumpang.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin saat beraudiensi dengan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi di Kantor Gubernur pada Selasa, 21 Oktober 2025. Dalam audiensi tersebut juga hadir Bupati Batang M Faiz Kurniawan.
"Tadi ada dua hal yang dibahas dengan Gubernur dan Bupati Batang. Pertama, bagaimana kita akan membuat dry port (tempat bongkar muat) untuk angkutan logistik terpadu di Jawa Tengah. Kedua, aglomerasi angkutan penumpang," kata Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin seusai bertemu Ahmad Luthfi.
Bobby menjelaskan latar belakang rencana pembangunan dry port tersebut karena kecenderungan pertumbuhan kawasan industri di Jawa Tengah yang cepat.
Mulai dari Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang, Kawasan Industri Kendal, Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), dan kawasan industri lain yang terus berkembang.
"Kami antisipasi yang di Batang itu nanti akan punya sekitar 300 tenant besar. Konsep KITB tidak hanya industrial park, tetapi juga kota mandiri,” kata dia.
Dia berancana membangun dry port berbasis rel, karena dinilai lebih murah dan efisien.
Terkait aglomerasi angkutan penumpang, rencananya akan dibuat konsep commuter line sebagaimana di wilayah Jabodetabek. Latar belakangnya adalah kawasan industri di Jawa Tengah yang tersebar di beberapa daerah.