jpnn.com, JAKARTA - Universitas Binawan bertekad mengembangkan sistem perkulihan dan kurikulum yang bertujuan menjunjung etika, menguatkan inovasi digital serta memperkuat kerja sama global.
Hal itu diungkapkan Wakil Rektor Bidang Tata Kelola dan Sumber Daya Universitas Binawan, Farouk Abdullah Alwyni, MA., MBA., ACSI., CDIF saat sidang dies natalis usia ke-24 Universitas Binawan beberapa waktu yang lalu.
Farouk mengajak segenap civitas akademika memperkuat koordinasi dan kerja sama untuk mewujudkan target yang telah ditetapkan.
Dia mengatakan tujuan tersebut dirumuskan untuk memperkuat peran Universitas Binawan dalam membangun peradaban bangsa, meningkatkan inovasi digital yang bertujuan untuk mewujudkan Indonesia emas 2045.
“Dua puluh empat tahun adalah usia yang relatif muda dalam ukuran sebuah institusi pendidikan tinggi, terlebih lagi jika kita memulai usia universitas sejak berubahnya STIKES Binawan menjadi Universitas Binawan pada 2019," ungkap Farouk.
Farouk menjelaskan di era perubahan yang cepat, usia bukan lagi ukuran utama, yang jauh lebih penting adalah kapasitas adaptasi, keberanian bertransformasi dan keberpihakan moral dalam menghadapi tantangan zaman.
"Universitas Binawan berkomitmen untuk melakukan lompatan menuju universitas unggulan, kampus yang bukan hanya mencetak lulusan kompeten, tetapi juga membangun karakter moral, nilai etik, dan kepedulian sosial,” terang Farouk.
Farouk berharap melalui tiga pilar pengembangan arah pendidikan Universitas Binawan akan melahirkan lulusan perguruan tinggi yang berkarakter, menguasai bidangnya secara teknis dan akademis sekaligus peka terhadap masalah-masalah kemanusiaan.