jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus bagi calon pekerja migran dengan bunga maksimal 6 persen dan plafon pinjaman hingga Rp 100 juta tanpa agunan.
Karding menyebut program ini merupakan terobosan kebijakan hasil koordinasi dengan Kementerian Koordinator Perekonomian dan Kementerian Keuangan atas arahan Presiden Prabowo Subianto.
“KUR ini kami rancang untuk melindungi sekaligus mempermudah calon pekerja migran dalam proses pembiayaan penempatan dan pelatihan. Selama ini banyak yang terpaksa meminjam ke lembaga tidak resmi dengan bunga tinggi hingga 20 sampai 40 persen. Itu merugikan PMI karena mereka harus bekerja hanya untuk menutup utang,” kata Menteri Karding seusai peluncuran yang turut dihadiri Bank Indonesia (BI), perbankan daerah, calon PMI, perusahaan penempatan, dan lembaga pelatihan di Hotel Bidakara, Jumat (29/8/2025).
Menurut Karding, program KUR ini diharapkan mempercepat akses pembiayaan dengan proses pengajuan yang dirancang tidak lebih dari satu minggu melalui dukungan konsolidasi bank-bank daerah oleh BI.
“Saya minta prosesnya tidak boleh berlarut-larut. Insyaallah maksimum satu minggu sudah cair,” ujarnya.
Karding juga menjelaskan skema pembayaran cicilan akan disesuaikan dengan masa kerja PMI di luar negeri.
Cicilan baru dimulai setelah pekerja menerima gaji selama enam bulan pertama sehingga tidak memberatkan.
“Semua orang yang punya KTP dan terdaftar sebagai PMI, dengan kontrak kerja yang jelas, bisa mengakses KUR ini. Yang penting masa pengembalian pinjaman selesai sebelum kontrak kerjanya habis,” katanya.