jpnn.com, BANYUWANGI - Basarnas menemukan dua mayat laki-laki berjarak 20 mil dari titik lokasi diduga korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, pada Selasa dini hari.
Korban pertama kali ditemukan nelayan di Selat Tanjung Anjir Sembulungan sekitar pukul 01:24 WIB.
"Kemudian mayat diduga korban kapal tenggelam tersebut dibawa menuju ke daratan di pelabuhan perikanan di Muncar, dan selanjtunya oleh tim SAR dibawa ke RSUD Blambangan untuk dilakukan identifikasi oleh tim Identifikasi Korban Bencana -DVI," kata Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas Ribut Eko Suyanto dalam konferensi pers di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Selasa.
Eko mengatakan mayat diduga kuat korban Kapal Tunu tersebut ditemukan di bagian selatan Selat Bali yang berjarak lebih dari 18 mil dari titik lokasi tenggelamnya kapal penumpang di lintasan Ketapang-Gilimanuk itu.
"Ciri-ciri (mayat) diduga laki-laki memakai kaus pendek warna hitam dan celana pendek warna hitam," ujar Ribur Eko Suyanto.
Selanjutnya, mayat kedua juga ditemukan nelayan pada pukul 05:30 WIB di Selat Tanjung Anjir Sembulungan diduga berjenis kelamin laki-laki memakai baju dan celana pendek, dievakuasi menggunakan PK Basarnas dan Speedboat Polairud, dan saat ini dalam perjalanan ke darat.
"Mayat ditemukan di bagian selatan Selat Bali, berjarak sekitar 20 mil ke arah selatan dari titik lokasi tenggelamnya Kapal Tunu," katanya.
Selanjutnya untuk mengetahui pasti dua mayat yang ditemukan pada Selasa dini hari itu, menunggu hasil identifikasi dari tim DVI Polda Jawa Timur.