jpnn.com - JAKARTA - Sebanyak 5.369 personel gabungan dari Polri, TNI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dikerahkan untuk mengawal jalannya unjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (1/9).
"Kami ingin memastikan kegiatan berlangsung aman, tertib dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat lainnya," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Senin.
Menurut dia, ada sejumlah aliansi masyarakat dan mahasiswa meminta izin untuk kembali menggelar unjuk rasa, baik di depan Gedung DPR/MPR, maupun di sejumlah lokasi lain.
Dia menambahkan untuk memastikan keamanan selama berlangsungnya unjuk rasa tersebut, sebanyak 5.369 personel gabungan pun dikerahkan. "Pengamanan ini dilakukan untuk menjaga kelancaran penyampaian aspirasi publik," ujar Susatyo.
Perwira menengah Polri itu meminta massa menggelar unjuk rasa secara damai dan tertib. Mereka juga diimbau untuk tidak membakar ban, merusak fasilitas umum, atau menutup jalan.
"Silakan menyampaikan pendapat, tetapi tetap dalam koridor hukum dan ketertiban. Kami hadir untuk memastikan semuanya berjalan dengan aman dan kondusif," tutur Susatyo.
Lebih lanjut dia mengungkapkan skenario pengalihan lalu lintas bersifat situasional. Namun, warga diimbau untuk menghindari kawasan DPR dan disarankan menggunakan jalur alternatif.
"Kami memohon pengertian masyarakat. Keselamatan dan kenyamanan bersama menjadi prioritas kami," kata Kombes Susatyo.